Konsep titik diperkenalkan dalam
geometri Euclid sebagai elemen yang tidak didefinisikan dan tidak memiliki
dimensi panjang. Euclid mendefinisikan titik dalam buku I - Element yaitu “a point is that which
has no part”. Geometri Euclid hanya membahas sifat titik yang diam/tetap,
sedangkan geometri analitik juga menelaah sifat-sifat titik yang bergerak
seperti yang terjadi di alam. Misalnya sebuah bola yang menggelinding pada
permukaan bidang miring dapat dinyatakan sebagai sebuah titik yang bergerak
sehingga titik tersebut mengalami perpindahan tempat. Posisi bola saat di
bagian atas tidak sama dengan posisi bola saat berada di pertengahan bidang.
Proses menelaah sifat titik-titik di berbagai posisi tersebut maka dibutuhkan bantuan
aljabar untuk menyatakan posisi titik dalam suatu simbol tertentu.
Teorema-teorema
dasar tentang kedudukan titik-titik (Fundamental Locus Theorems) sebagai
berikut.
Pembuktian Teorema 1.3
Tahap
1 : Akan
dibuktikan untuk sembarang titik pada kedudukan tersebut memenuhi
kondisi-kondisi berikut :
Diketahui : Titik A dan B
Ruas
garis CD tegak lurus dan
membagi ruas garis AB
Ditanyakan : Apakah untuk sembarang titik
P pada ruas garis CD berjarak sama dari A
dan Byaitu
Rencana :
Gambar/Sketsa permasalahan :
Harus
dibuktikan agar
diperoleh
bukti tahap 1
Tahap
2 : Akan
dibuktikan untuk sembarang titik memenuhi kondisi berikut :
Diketahui : Sembarang titik Q yang berjarak sama dari titik A dan B yaitu
Ditanyakan : Apakah Q berada pada
sebuah ruas garis yang membagi dua dan tegak lurus AB
Rencana :
Gambar/Sketsa Masalah bahwa
Akan
dibuktikan dengan menggunakan segitiga-segitiga kongruen bahwa QG membagi dua AB
Bukti Tahap 2
Jadi teorema 1.3terbukti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar